Pemerintah
melalui Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional
pada tahun 2010 meluncurkan program Beasiswa Bidik Misi untuk memberikan
beasiswa dan biaya pendidikan kepada 20.000 mahasiswa dan atau calon mahasiswa
dari keluarga yang secara ekonomi kurang mampu dan berprestasi, baik di bidang
akademik/kurikuler, ko-kurikuler maupun ekstrakurikuler.
Agar program
penyaluran beasiswa Bidik Misi dapat dilaksanakan sesuai dengan prinsip 3T,
yaitu: Tepat Sasaran, Tepat Jumlah, dan Tepat Waktu, maka diharapkan para
pimpinan perguruan tinggi dalam melakukan sosialisasi, seleksi, dan penyaluran
Beasiswa Bidik Misi mengacu pada pedoman ini.
Dalam
perjalanan sejarah perjalanan kami selama menjadi mahasiswa bidik misi, kita
menemukan begitu banyak hambatan-hambatan yang menjadi permasalahan utama.
Mahasiswa bukan hanya berperan sebagai insan akademis, tetapi juga insan
masyarakat. Jelas sekali bahwa mahasiswa memiliki peran ganda, selain dia
sebagai perserta didik, dia juga berperan sebagai insan yang peduli dengan
kondisi rekan-rekannya sendiri.
Dalam lembaran
sejarah itu pula kita melihat bahwa mahasiswa akan mampu memainkan peran dan
fungsinya secara optimal apabila mereka memiliki limgkungan yang bisa
membentuknya, itulah yang disebut dunia kampus. Kampus adalah laboraturium
mahasiswa dalam mempersiapkan dirinya menghadapi dunia luar yang lebih “ganas”.
Untuk itu perlu
dibangun sebuah kampus yang seimbang dari segi akademis dan sisi aktualisasi
mahasiswa. Aktualisasi mahasiswa dapat berkembang khususnya diantara yang
senasib apabila ada sebuah wadah yang memayunginya. Wadah tersebutlah yang kita
sebut Forum Komunikasi atau Paguyuban. Forum komunikasi atau paguyuban adalah
wadah non formal dimana memiliki peran dalam mengaspirasikan kepentingan
seluruh mahasiswa khususnya bidik misi.
Di kampus UNPAD
sendiri, sejak tahun 2010 paguyuban mahasiswa bidik misi di tingkat Universitas
mengalami kekosongan. Baru sekitar tanggal 3 September 2010, mahasiswa Bidik
Misi UNPAD memiliki wadah di tingkat Universitas yang kita kenal saat ini
dengan nama Himpunan Mahasiswa Bidik Misi Universitas Padjadjaran (HIMA BIDIK
MISI UNPAD). Kala itu terbentuklah kordinator fakultas dan kordinator
Universitas, mereka adalah Elan Jaelani (Fak. Kedokteran), Otoy Hidayat (Fak.
Kedokteran Gigi), Burhanudin (FISIP), Lischa Diana (Fikom), Padlun Fauzi (Fak.
Sastra), Angga (Fak. Hukum), Tantowi (Fak. Teknik Geologi), Fatimah (Fak.
Farmasi), Ima Marlina (Fak. Pertanian), Ade Siti Nuraenun (FMIPA), Sinta
Dwioktaviani (Fkep), Rudi (FPIK) dan Rian Oktora (Fak. Psikologi). Pada waktu
itu, FE, FTIP, dan, Fapet, tidak dapat mengirimkan perwakilanya. Sekin waktu
berlalu, Karena ingin adanya sebuah perbedaan dan juga ciri khas karena Unpad
berada di daerah tatar pasundan, maka atas prakarsa dari Elan Jaelani (Fak.
Kedokteran), nama paguyuban kami resmi dirubah menjadi “Kulawargi Mahasiswa
Bidik Misi Universitas Padjadjaran” (KABIM UNPAD). Pada tanggal 27 Februari
2011.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar